Selasa, 18 Maret 2014

Diskusi FOKUS

FOKUS NEWS- Diskusi adalah acara rutin Mingguan yang ada di Universitas Darussalam Gontor Kampus SIman, salah satunya adalah diskusi FOKUS Mingguan yang langsung di bawahi oleh Fakultas Ushuluddin.
Senin, yang bertepatan pada tanggal 18/3/2014 acara rutin diskusi FOKUS yang bertemakan : “ Mengupas Tuntas Sejarah Feminisme, Pluralisme, dan Relativisme”. Yang diselenggarakan langsung di Gedung Basement Rusunawa 1.  Dengan pembicara : Moh.Eko Hadi K, Dodik Irawan, Arriza F, Mursyidul H, A.,Reza Hutama, dan Muhammad Said, dan yang di hadiri oleh fakultas Ushuluddin.

Senin, 17 Maret 2014

Pertandingan Futsal TPA Binaan

DPM NEWS – Pertandingan futsal antar pengajar TPA binaan Universitas Darussalam ( UNIDA ) yang di selenggarakan oleh Departemen Pengabdian Masyarakat atau sering di sebut dengan DPM.
Pada hari Senin yang bertepatan dengan tanggal 17/03/2014 yaitu acara puncak  di babak Final. Diantara TPA binaan yang lolos ke babak final adalah TPA Al-Amin yang bertempat di desa Brahu, Kecamatan Siman, dan TPA Al-Mustawa yang bertempat di desa Siman.

Sabtu, 15 Maret 2014

Urgensi Tauhid Dalam Mengangkat Derajat Dan Martabat Kaum Muslimin

          Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal, menurut tuntunan Islam, tauhidlah yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti. Dan amal yang tidak dilandasi dengan tauhid akan sia-sia, tidak dikabulkan oleh Allah dan lebih dari itu, amal yang dilandasi dengan syirik akan menyengsarakannya di dunia dan di akhirat. Sebagaimana Allah berfirman:
          “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelum kamu, ‘jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja yang kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. (Az-Zumar: 65-66)

Jumat, 14 Maret 2014

MENGURAI SEKILAS FAHAM LIBERAL


Salah satu upaya barat untuk menjauhkan umat Islam  dari agama Islam yaitu dengan misi liberalisasi. dintaranya dengan kristenisasi yaitu  misi penyebaran agama Kristen dengan merubah cara berfikir umat islam. Latar belakang dijalankannya kristenisasi. Pertama,  dari ajaran injil itu sendiri,  sebagaimana yang  ceritakan oleh Irene Hadono ( mu’allaf yang telah lama masuk islam ) menyatakan: bahwa dalam kitab injil disebutkan, setiap umat kristen  harus membawa domba-domba tersesat  untuk mengikuti agama mereka. Barang siapa yang mendapati domba-domba tersebut maka ia telah melakukan pengabdian kepada Tuhannya.

Rabu, 12 Maret 2014

Kerancuan Wacana Titik Temu Agama

Diskursus Pluralisme hingga detik ini masih menjadi arena pergulatan pemikiran yang tetap memancing pro-kontra. Di tahun 2009 ini, perdebatan tentang titik temu agama (transendent unity of religion) kembali marak menyusul diterbitkannya buku "Argumen Pluralisme Agama" hasil disertasi di UIN Jakarta oleh Moqsith Ghazali.  Walaupun menggunakan argumen-argumen yang kontrofersial, buku tersebut menuai pujian dari beberapa tokoh. Syafi'i Ma'arif pada 17 Maret 2009 di Harian Republika memuji habis-habisan buku tersebut. Padahal, menurut salah satu penguji disertasinya, Prof. Salman Harun, Moqsith tidak jujur mengutip pendapat Syeikh Nawawi al-Jawi dan Ibnu Kastir. Moqsith salah memahami penggalan tafsir Maroh Labid karya Syeikh Nawawi Al-Jawi tentang bisa-tidaknya non-muslim masuk surga. Moqsith dinilai tak utuh mengutip Ibnu Katsir. Menurut Prof. Salman, dua ulama itu berkesimpulan hanya Muslim yang masuk surga. Tapi Moqsith menyimpulkan, non muslim juga bisa.

Senin, 10 Maret 2014

AQIDAH AHLUSSUNNAH DALAM ILMU USHULUDDIN


A. Latar Belakang Sejarah Ahlussunah
Kemunculan I’tiqad Ahlussunah merupakan jawaban terhadap gejolak yang tumbuh dari berbagai paham keagamaan, antara lain paham Mu’tazilah yang mendapat dukungan dari tiga khalifah Abbasiyah pada abad ke-3 H. yaitu al-Makmun bin Harun al-Rasyid (198-218 H/813-833 M). Al-Muktashim (218-227 H/833-842 M). dan Al-Watsiq (227-232 H/842-847 M). Pada pemerintahan al-Makmun paham ini dijadikan paham resmi negara. Karena paham Mu’tazilah telah menjadi paham resmi negara, maka kaum Mu’tazilah mulai menyebarkan ajarannya dengan cara paksa, hal ini sampai berlanjut pada pemaksaan paham aliran melalui jalur kekuasaan.
Setelah Al-Makmun meninggal dunia pada tahun 833 M. Paham aliran Mu’tazilah ini menjadi surut, kemudian pemerintahan Abasyiah dipimpin oleh al-Mutawakil. Pada pemerintahan al-Mutawakil paham Mu’tazilah mulai tidak berlaku.