Potensi Santri
Melihat
sejumlah santri yang berduyun-duyun berjalan menuju masjid, atau ketika melihat
mereka duduk rapi berbaris pada shaf-shaf yang lurus menanti imam berdiri untuk
memimpin shalat berjamaah, fenomena seperti ini buat pencari bakat seperti
melihat gunung emas.
Gunung
emas sangatlah bernilai, namun nilainya baru akan terasa dan dinikmati ketika
pasir dan biji emas itu sudah dilebur dan diolah menjadi emas batangan, atau
dibentuk oleh tangan-tangan ahli para pengrajin hingga menjadi cincin, kalung,
gelang, dan bentuk-bentuk kerajinan lain seperti hiasan.
Itulah santri-santri
di pondok-pondok pesantren. Berbekal kemauan keras, keikhlasan, kesungguhan,
ketekunan, kesederhanaan, ketawakkalan dan nawaitu yang mulia, mereka mulai
nyantri di pondok-pondok pesantren. Bekal yang disebutkan tadi itu, jika boleh
dikisakan, dapat dikiaskan bagaikan butir dan biji emas yang terurai di
sungai-sungai dan perut-perut bumi.